Masalah Sosial
Setiap hari
kita menghadapi masalah. Misalnya, lupa mengerjakan PR, dijauhi teman-teman,
dimarahi orang tua dan sebagainya. Masalah apa yang sering kamu hadapi?
Ada masalah
pribadi (individu) dan ada juga masalah sosial. Masalah pribadi adalah
masalah-masalah yang dialami oleh manusia sebaga individu (pribadi). Ketika
kamu lupa mengerjakan PR, dimarahi orang tua dan sakit kamu sedang
menghadapi masalah pribadi. Orang lain tidak akan dirugikan oleh masalah kamu.
Lalu apa
masalah sosial? Apa bedanya dengan masalah pribadi? Kamu tahu bahwa manusia
adalah makhluk social. Manusia tidak akan bisa hidup seorang sendiri. Sejak
bayi sampai tua manusia membutuhkan orang lain. Untuk bisa makan, berbicara,
berjalan, membaca, dan menulis kita diajari orang lain. Ini artinya manusia
hidup bersama atau dalam masyarakat.
Suatu hal
atau kejadian disebut sebagai masalah sosial jika semua warga masyarakat
lain ikut merasakan pengaruh masalah tersebut. Masalah pribadi bisa dipecahkan
sendiri oleh orang yang bersangkutan. Tidak demikian halnya dengan masalah
social. Masalah social harus dipecahkan atau diatasi secara bersama. Seorang
warga tidak bisa menyelesaikan seorang diri ketika dilingkungannya sering
terjadi pencurian. Masalah ini hanya bisa diselesaikan bersama-sama semua warga
masyarakat. Setiap warga harus mendukung upaya penyelesaian tersebut. Misalnya,
turut ikut ronda malam dalam mengatasi masalah sosial.
C. Mengenal Masalah Sosial di Lingkungan
Tempat Tinggal
Ada sekali
masalah social. Bisakah kamu menyebutkan beberappa contoh masalah sosial di
lingkungan tempat tinggalmu?
Nah, baiklah
sekarang kita akan membahas contoh-contoh masalah sosial di lingkungan tempat
tinggal kita.
1. Masalah
Sampah
Salah satu masalah sosial yang dihadapi masyarakat adalah sampah. Masalah
sampah sangat menganggu, terutama kalau tidak dikelola dengan baik. Bagaimana
dengan pengelolaan sampah di lingkunganmu?
Masyarakat kota dan daerah padat penduduk menghasilkan banyak sekali sampah.
Sampah segera menumpuk jika tidak segera diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) sampah. Pemerintah, dalam hal ini adalah Dinas Kebersihan, memikul
tanggung jawab dalam mengelola sampah.
Sampah yang menumpuk akan menimbulkan bau tidak sedap. Sampah yang
ditumpuk dapat menjadi sumber berbagai penyakit. Misalnya, penyakit kulit,
paru-paru dan pernapasan. Pernahkah kamu mengalami keadaan dimana sampah tidak
diangkut lebih dari satu minggu? Bagaimana masyarakat di lingkunganmu
memecahkan masalah ini.
Masalah lain
yang berkaitan dengan sampah adalah kebiasaan buruk membuang sampah
sembarangan. Dibanyak tempat, banyak warga yang biasa membuang sampah sampah ke
sungai dan saluran air. Sungai dan aliran air menjadi mampet. Akibatnya, sering
terjadi banjir jika hujan lebat.
Semua warga masyarakat harus ikut serta mengelola sampah. Warga bisa mengurangi
masalah sampah dengan tertib mengelola sampah. Kita biasakan untuk memisahkan
sampah plastik dari sampah basah. Kemudian kita menaruh sampah di tempat
semestinya.
2. Masalah Perilaku Tidak Disiplin
Dalam hidup
sehari-hari kita menjumpai banyak sekali perilaku tidak disiplin. Seperti
misalnya keadaan di jalan raya. Salah satu penyebab terjadinya kemacetan lalu
lintas adalah perilaku tidak disiplin.
Contoh
perilaku tidak disiplin di jalan raya antara lain sebagai berikut:
Menjalankan
kendaraan melawan arus. Hal ini umumnya dilakukan pengendara sepeda motor.
Mengendarai
sepeda motor di tempat yang bukan semestinya, misalnya di trotoar.
Angkot dan
bis sering berhenti di sembarang tempat untuk menaikkan atau menurunkan
penumpang.
Pejalan kaki
menyeberang jalan meskipun rambu untuk pejalan kaki menyala merah. Banyak juga
pejalan kaki yang menyeberang bukan pada tempatnya.
Masih banyak
lagi contoh perilaku tidak disiplin dalam masyarakat. Misalnya perilaku tidak
disiplin menempatkan sampah, tidak disiplin membayar pajak, tidak disiplin
dalam antre, dan lain-lain. Coba kamu sebutkan tiga lagi contoh perilaku tidak
disiplin di ingkunganmu?
1. 3.
Masalah Tindak Kejahatan
Banyaknya
tindak kejahatan menciptakan rasa tidak aman. Perampokan dan penodongan
menggunakan senjata api sering terjadi di kota besar. Di desa pun sering
terjadi pencurian. Misalnya, ada yang mencuri ternak, hasil pertanian, hasil
hutan dan sebagainya.
Tindak kejahatan pencurian dan perampokan sering disebabkan oleh masalah
kemiskinan dan pengangguran. Karena itu, pemerintah dan masyarakat harus
berusaha keras untuk menciptakan lapangan kerja.
Selain itu, kualitas dan pemerataan pendidikan harus ditingkatkan untuk
meningkatkan keterampilan dan keahlian warga. Sementara itu, aparat keamanan
terutama polisi harus mampu memerantas tindak kejahatan. Masyarakat diharapkan
membantu polisi.
4. Peristiwa Kebakaran
4. Peristiwa Kebakaran
Kebakaran
yang terjadi di masyarakat umumnya merupakan kebakaran pemukiman. Sebuah rumah
terbakar dan menjalar ke rumah-rumah sekitarnya. Penyebabnya antara lain kompor
meledak dan sambungan arus pendek.
|
Kebakaran pemukiman sangat menyusahkan warga. Kita harus berusaha mencegah
terjadinya kebakaran di lingkungan kita
Caranya
antara lain sebagai berikut:
1. Merawat
kompor supaya layak pakai dan tidak bermasalah.
2. Merawat
jaringan listrik. Kabel yang mengelupas diganti.
3. Mematikan
kompor setelah memasak.
4. Berhati-hati
menggunakan lilin dan korek api.
Kebakaran
hutan sering terjadi pada musim kemarau. Asap kebakaran hutan banyak sekali.
Asap kebakaran hutan menganggu kesehatan dan lalu lintas. Selain itu, kawasan
hutan akan semakin berkurang.
Kalau
terjadi kebakaran, segera menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran terdekat. Warga
juga harus saling membantu memadamkan api. Dan yang juga penting adalah
mencegah terjadinya kekacauan atau aksi pencurian yang biasanya ikut terjadi
pada saat terjadi kebakaran.
5.
Pemborosan Energi
Sumber
energi berupa bahan bakar (minyak bumi, gas alam, dan batu bara) suatu ketika
akan habis sumber energi ini tidak dapat diperbaharui. Karena itu, kita harus
berhemat memakainya supaya sumber-sumber energi ini tidak cepat habis.
Coba
perhatikan keadaan di rumahmu? Apakah keluargamu termasuk orang yang menghemat
energi? Bagaimana keluargamu menggunakan listrik? Bagaimana keluarhamu memakai
bahan bakar? Apakah kamu memiliki mobil atau motor? Apakah dalam menggunakan
bahan bakar bensin dan solar, orang tuamu termasuk orang yang boros?
Kita bisa
belajar menjadi hemat dalam menggunakan energi. Contoh cara menghemat energi
antara lain sebagai berikut:
1. Mematikan
lampu-lampu yang tidak diperlukan
2. Bepergian
naik kendaraan umum atau sepeda
3.
Memanfaatkan sumber energi alternatif, misalnya dari tumbuh-tumbuhan, angin,
air, dan
matahari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar